kembang api2

Jumat, 17 Juni 2011

Antara Waktu Mustajab Doa

Antara Waktu Mustajab Doa

Allah memberikan setiap waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeza-beza, di antaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang mensia-siakan kesempatan yang baik tersebut. Mereka menyangka bahawa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeza. Setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan kejayaan, keuntungan, kemenangan dan keselamatan. Adapun waktu-waktu mustajab tersebut antara lain ialah

(1). Sepertiga Akhir Malam

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.

"Ertinya : Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga berbaki sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya" . (Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150)

(2). Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa

Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash Radhiyallahu 'anhu bahawa dia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Ertinya : Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa ketika saat berbuka ada doa yang tidak ditolak". (Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da'watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17),

(3). Setiap Selepas Shalat Fardhu

Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengari oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, baginda Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab.

"Ertinya : Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu".
(Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'awaat 13/30. Dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782).

(4). Ketika Saat Perang Berkecamuk

Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda.

"Ertinya : Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa ketika saat adzan dan doa ketika perang berkecamuk". (Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa' 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta'liq Alal Misykat 1/212 No. 672).

(5). Sesaat ketika Hari Jum'at

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahawa Abul Qasim Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Ertinya : Sesungguhnya pada hari Jum'at ada satu saat yang tidaklah bertepatan
seorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut". (Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat 7/166. Shahih Muslim, kitab Jumuah 3/5-6)

Waktu yang sesaat itu tidak boleh diketahui secara tepat dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeza-beza, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari 11/203.

Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada ketika saat imam atau khatib naik ke mimbar sehingga selesai shalat Jum'at atau sehingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.

(6). Ketika Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah

Dari 'Amr bin 'Anbasah Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.

"Ertinya :Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya" . (Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595)

Terbangun tanpa sengaja pada malam hari.(An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190)
Yang dimaksudkan dengan "ta'ara minal lail" terbangun dari tidur pada malam hari.

(7). Doa Di antara Adzan dan Iqamah

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda.

"Ertinya : Doa tidak akan ditolak di antara adzan dan iqamah". (Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139)

(8). Doa Ketika Waktu Sujud di Dalam Shalat

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Ertinya : Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhl ah berdoa keraan saat itu sangat tepat untuk dikabulkan". (Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur'an fi Ruku' wa Sujud 2/48)

Yang dimaksudkan adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.

(9). Ketika Saat Sedang Hujan

Dari Sahl bin a'ad Radhiyallahu 'anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.

"Ertinya : Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan". (Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078).

Imam An-Nawawi berkata bahawa penyebab doa pada waktu hujan tidak ditolak atau jarang ditolak ialah kerana pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. (Fathul Qadir 3/340).

(10). Ketika Saat Ajal Tiba

Dari Ummu Salamah bahawa Rasulullah 'alaihi wasallam mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapati kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau 'alaihi wasallam memejamkannya kemudian bersabda.

"Ertinya : Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan
mengikutinya' . Semua keluarga histeria. Baginda 'alaihi wasallam bersabda : 'Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, kerana para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan". (Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38)

(11). Ketika Lailatul Qadar

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Ertinya : Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sehingga terbit fajar". (Al-Qadr : 3-5)

Imam As-Syaukani berkata bahawa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan. (Tuhfatud Dzakirin hal. 56)

(12). Doa Ketika Hari Arafah

Dari 'Amr bin Syu'aib Radhiyallahu 'anhu dari bapaknya dari datuknya bahawasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Ertinya : Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah". (Sunan At-Tirmidzi, bab
Jamiud Da'waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Ta'liq alal Misykat 2/797 No. 2598)

semoga bermanfaat...

Rabu, 08 Juni 2011

Pokok Kandungan Al-Qur'an


Secara garis besar para ahli menyimpulkan bahwa isi kandungan al-Qur’an memuat pokok-pokok yang meliputi:
1.      Aqidah
Secara etimologi akidah (aqidah) berasal dari kata ‘aqada ya’qidu-aqdan-aqidatan yang berarti keyakinan atau kepercayaan. Secara terminology menurut Hasan Al-Bana akidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketenteraman jiwa menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.[1]
Setiap orang mu’min harus meyakini pokok-pokok aqidah yang disebut rukun iman yang enam. Allah menjelaskan pokok aqidah ini dalam surat al-ikhlas: 1-4; al-baqarah: 163, 285; al kafirun:6; dsb.
Adapun ruang lingkup pembahasan akidah meliputi hal-hal sebagai berikut :
a.    Illahiyyat yaitu  segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah swt seperti wujud Allah, nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-Nya.
b.    Nubuwat yaitu hal-hal yang berkaitan dengan nabi dan rasul, termasuk pembahasan tentang kitab-kitab Allah, mu’jizat dan sebagainya.
c.    Ruhaniyyat yaitu pembahasan yang berkaitan dengan alam metafisik.
d.   Sam’iyyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang bisa diketahui melalui as-sama’.

2.      Syari’ah
Syari’ah secara etimology berasal dari kata syir’ah atau syari’ah yang berarti jalan yang jelas (al-thariq al-wadlih).[2]
Dalam konteks pembagian kandungan al-qur’an ini yang dimaksud syari’ah adalah fiqh, yakni hal-hal yang berkaitan dengan hukum-hukum syara’ yang mengatur tingkah laku manusia yang meliputi ibadah seperti shalat yang dapat dilihat dalam Q.S Al-Ankabut:45), mu’amalah dapat dilihat dalam Q.S Al-Baqarah: 279,280.282. Sedangkan  uqubah (pidana) dapat dilihat Q.S Al-Baqarah: 178.

3.      Akhlak
Secara etimologi akhlaq bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Secara terminology, akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang muncul spontan dalam tingkah laku hidup sehari-hari.[3]
Dalam keseluruhan ajaran islam akhlaq menempati posisi yang penting. Hal ini    dapat dibaca dari pengakuan nabi, yang artinya “Sesungguhnya aku (Muhammad) diutus Allah untuk membangun akhlak mulia.” (HR. Ahmad dan al-Bukhari)
Akhlak mulia Nabi senantiasa menjadi model, teladan dan panutan bagi umatnya yang mengharapkan kebahagiaan dunia akhirat, seperti firman Allah SWT dalam QS. Al Qalam: 4 dan QS: al Ahzab: 21.
      Ajaran akhlak pada prinsipnya merupakan ajaran yang memberikan tuntunan tentang bagaimana hidup menjadi lebih baik dan bermakna. Ajaran-ajaran seperti tentang ikhlas beramal, tidak sombong, hidup sederhana dll.

4.      Sejarah
Sejarah atau kisah-kisah disebut dengan istilah qashabul qur’an. Allah SWT berfirman dalam QS. Yusuf ayat 111 yang artinya: “Sesungguhnya pada kisah-isah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur’an itu bukanlah cerita yanh dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. Kisah merupakan salah satu metode untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan pesan spiritual yang punya daya tarik kuat bagi jiwa. Ia mampu menggugah kesadaran jiwa manusia, sehingga mampu beriman kepada Allah dan berbuat sesuai dengan ajaran al-qur’an.[4]
Ayat-ayat yang menjelaskan tentang sejarah antara lain: QS. Al-Furqan: 37-39 dsb.

5. Iptek
Al-qur’an juga mengandung informasi tentang masalah ilmu pengetahuan. Di dalam al-qur’an banyak ayat-ayat yang menjelaskan tentang dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat dan dikembangkan oleh manusia yang suka berpikir untuk keperluan dalam hidupnya. Tujuan penjelasan ayat-ayat tersebut untuk menunjukkan kebesaran Tuhan dan keesaan-Nya, serta mendorong manusia untuk mengadakan observasi dan penelitian demi lebih menguatkan iman dan kepercayaan kepada-Nya. Contohnya dalam Q.S Al-Baqarah:189 tentang bulan sabit. Kemudian pada surat al-Waqi’ah: 71-72 yang artinya : “Apakah kamu melihat api yang kamu nyalakan (dari kayu)?. Apakah kamu yang menumbuhkan pohon kayunya, atau apakah Kami yang menumbuhkannya?”.
Secara garis besar al-qur’an membahas ilmu pengetahuan tentang kedokteran, farmasi, IPA, pertanian, astronomi falak, kelautan, dsb.[5]


6.      Filsafat
Berfilsafat sudah dimulai dari dulu yaitu perenungan Nabi Saw ketika bertahannus di gua hira. Itu merupakan bukti kegelisahan filosofis beliau ketika melihat orang-orang Mekkah menyembah berhala. Bukti bahwa al-qur’an mengajak berfilsafat antara lain bahwa ia juga mengajak berdebat dengan masyarakat Arab yang ketika itu sudah memiliki tradisi, pemikiran dan budaya.[6] Dalam al-qur’an terdapat ayat-ayat yang berbicara tentang persoalan filosofis, antara lain siapa sesungguhnya pencipta langit dan bumi. Ini tampak dalam firman Allah dalam Q.S Lukman: 25 yang artinya: Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, “siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab, “Allah.” Katakanlah, “Segala puji bagi Allah”; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Juga terdapat dalam Q.S al-Zumar: 38. Dan masalah keesaan Tuhan yang terdapat dalam Q.S Al-Anbiya: 22.


[1] Pokja akademik uin. 2005. h.
[2] Ibid. h.98
[3] Muh.Asnawi,dkk. Qur’an Hadits untuk MA kelas X.Semarang.CV Gani.2004.h.45
[4] Muhammad Kamil Hasan, Al-quran wal Qishshah al-Haditsah (Beirut: Dar al-Buhuts,1970), hlm. 17
[5] Muh.Asnawi,dkk.opcit.h.50
[6] Muhammad Yusuf Musa, Al-Qur’an wa Falsafah, (Mesir: Dar al-Ma’arif, 1996), hlm.29

Selasa, 07 Juni 2011

Motivasi Kehidupan

ketika hidup memberi seribu alasan untuk kita lari dari kenyataan,
masih ada sejuta alasan untuk kita bertahan.
ketika hidup memberi kita seribu alasan untuk menangis,
masih ada sejuta alasan untuk kita tersenyum.
Ingatlah masih ada hari esok yang lebih baik yang menanti kita.....^_^