kembang api2

Selasa, 27 Desember 2011

Kata-kata Motivasi Mario Teguh

Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan anda


Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil


Anda hanya dekat dengan mereka yang anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru


Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi
pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus
belajar, akan menjadi pemilik masa depan


Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi
pencapaian kecemerlangan hidup yang di
idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa
kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan


Jangan menolak perubahan hanya karena anda
takut kehilangan yang telah dimiliki, karena
dengannya anda merendahkan nilai yang bisa
anda capai melalui perubahan itu


Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila
anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara
lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila
cara-cara anda baru


Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan.
Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap
anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong
bila sikap anda salah


Orang lanjut usia yang berorientasi pada
kesempatan adalah orang muda yang tidak
pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi
pada keamanan, telah menua sejak muda


Hanya orang takut yang bisa berani, karena
keberanian adalah melakukan sesuatu yang
ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan
punya kesempatan untuk bersikap berani


Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan
stress adalah kemampuan memilih pikiran yang
tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang
anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.


Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui
mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan
tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan
yang kemudian anda dapat


Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara
kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku
seperti orang yang terus memeras jerami untuk
mendapatkan santan


Bila anda belum menemukan pekerjaan yang sesuai
dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan
anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang
yang berbakat


Kita lebih menghormati orang miskin yang berani
daripada orang kaya yang penakut. Karena
sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa
depan yang akan mereka capai


Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita
ketahui, kapankah kita akan mendapat
pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum
kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan


Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin.
Dengan mencoba sesuatu yang tidak
mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik
dari yang mungkin anda capai.


Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup
adalah membiarkan pikiran yang cemerlang
menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang
mendahulukan istirahat sebelum lelah.


Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa
mengupayakan pelayanan yang terbaik.
Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang
baik, maka andalah yang akan dicari uang


Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita
mungkin menua dengan berjalanannya waktu,
tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus
mengubah diri kita sendiri


Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk
melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi
orang tua yang masih melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan saat muda.

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat
berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita
kaya, tetapi menggunakannya dengan baik
adalah sumber dari semua kekayaan

^_^

Jumat, 22 Juli 2011

Renungan buat kita


Suatu hari Allah SWT memerintahkan malaikat Jibri AS untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah diciptakan Allah SWT sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril AS segera pergi menemui si Kerbau.

Di siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril AS mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, "hai kerbau apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kerbau". Si kerbau menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, dari pada aku dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya sendiri". Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor kelelawar.

Malaikat Jibril AS mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur bergantungan di dalam sebuah goa. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar, "hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kelelawar". "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah, berjalannya saja menggunakan perutnya", jawab si kelelawar. Mendengar jawaban itu pun Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor cacing yang sedang merayap di atas tanah.

Malaikat Jibril AS bertanya kepada si cacing, "Wahai cacing kecil apakah kamu senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor cacing". Si cacing menjawab, " Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal sholih ketika mereka mati mereka akan disiksa selama-lamanya".

 

Basuhlah cerminan hati kita

Terkadang secara tidak sadar, kita begitu sering memandang orang lain tanpa memandang diri sendiri terlebih dahulu. Sehingga apa yang tergambar dari hasil pandangan kita itu adalah cenderung kepada peremehan orang lain, menganggap orang lain begitu berbeda (baca: lebih buruk), bahkan berpikir seolah hanya orang-orang seperti kitalah yang berhak tinggal di dunia ini.

Setelah itu, tidak jarang keluar kata-kata yang juga meremehkan, mengecilkan, dari mulut ini sebagai kelanjutan dari pandangan awal yang sempit tadi. Dan ini, seringkali dilakukan tanpa sadar karena memang bermula dari dalam dada (hati) ini. Sungguh saudaraku, kita begitu lupa akan ingatan Allah bahwa belum tentu orang-orang yang kita anggap lebih buruk (baca:diolok-olok) lebih buruk, bahkan mungkin pada diri kitalah hakikat keburukan itu. Hanya saja, sekali lagi, kita begitu sering tidak bercermin. Atau mungkin cemin itu begitu buram dan berdebu karena terlalu lama tersimpan tanpa kita gunakan barang sebentarpun.

Saudaraku, jika mungkin tidak secara lisan kita menghinakan, mencaci, mengecilkan, atau menganggap remeh orang lain, bisa jadi kita juga melakukan semua hal itu dengan sikap, cibiran bibir, gerakkan badan, ekspresi wajah atau hanya sekedar menghinanya dalam hati. Betapa sering kita melemparkan uang kecil dari balik pagar tinggi rumah kepada para pengemis, atau bahkan lontaran kata "maaf" sambil berbalik dengan mulut menggerutu berharap pengemis itu tidak datang kembali di lain hari.

Sesekali dada ini membusung saat menghadapi atau berbicara dengan orang lain yang kita anggap dalam posisi tidak lebih baik, tidak lebih beruntung, tidak lebih pintar, tidak lebih tua. Bibir ini boleh jadi tetap mengembangkan senyum saat berbicara dengan orang-orang itu, tapi senyum itu tentu akan sangat menyakitkan bila mereka tahu bahwa hati ini sedang menghinakannya. Ketahuilah saudaraku, manusia yang terlalu sering dihinakan, dizhalimi lebih peka mata bathinnya sehingga mereka bisa dengan jelas membedakan mana keihklasan dan mana kepalsuan atau kemunafikan.

Mungkin kita merasa gerah, tidak betah bila harus berlama-lama dengan orang-orang yang pakaiannya tidak sebagus yang kita kenakan, orang-orang yang menu makannya jauh berbeda secara harga apalagi kandungan gizinya, dengan orang-orang yang tidak memiliki kendaraan seperti kepunyaan kita, tidak bekerja seperti kita yang karyawan, profesionalis, wanita karir, pengusaha, tidak berpenghasilan sebanyak yang kita dapat, tidak berpendidikan setinggi yang kita raih saat ini.

Sungguh juga saudaraku, cermin hati ini begitu kotor, sehingga memburamkan mata hati ini dari melihat keberadaan malaikat Allah diantara kita dengan orang-orang itu yang begitu dekat dan melekat. (Nu'man bin Muqrin) berkata: "Bahwasannya ada seorang laki-laki mencaci orang lain disisi Nabi Saw, kemudian orang yang dicaci mengatakan: "Mudah-mudahan keselamatan tercurah atasmu." Lalu Nabi Saw bersabda: "Ketahuilah bahwasannya ada malaikat di antara kamu berdua yang membelamu; setiap kali orang ini mencacimu. Malaikat itu berkata kepadanya: "Tetapi engkau, engkaulah yang lebih berhak terhadap cacian itu; dan jika engkau mengatakan: "Mudah-mudahan keselamatan tercurah atasmu", maka malaikat itu berkata: "Tidak, tetapi engkau, engkaulah yang berhak terhadapnya." ( HR. Ahmad)

Saudaraku, mari segera kita bersihkan cermin hati ini, basuhlah ia dengan memperbanyak mengagungkan kebesaran Allah, sehingga mengikis kesombongan yang sekian lama terhujam dalam hati ini. Tanamilah benih-benih kebajikan dan amal sholeh didasarnya, sehingga menumbuhkan bunga-bunga kesamaan dan penghormatan terhadap sesama serta siramilah selalu hingga ke akarnya dengan air kesyukuran, sehingga memupuk kerendahan hati ini. Wallahu a'lam bishshowaab

Jumat, 17 Juni 2011

Antara Waktu Mustajab Doa

Antara Waktu Mustajab Doa

Allah memberikan setiap waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeza-beza, di antaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang mensia-siakan kesempatan yang baik tersebut. Mereka menyangka bahawa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeza. Setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan kejayaan, keuntungan, kemenangan dan keselamatan. Adapun waktu-waktu mustajab tersebut antara lain ialah

(1). Sepertiga Akhir Malam

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.

"Ertinya : Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga berbaki sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya" . (Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150)

(2). Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa

Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash Radhiyallahu 'anhu bahawa dia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Ertinya : Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa ketika saat berbuka ada doa yang tidak ditolak". (Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da'watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17),

(3). Setiap Selepas Shalat Fardhu

Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengari oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, baginda Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab.

"Ertinya : Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu".
(Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'awaat 13/30. Dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782).

(4). Ketika Saat Perang Berkecamuk

Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda.

"Ertinya : Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa ketika saat adzan dan doa ketika perang berkecamuk". (Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa' 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta'liq Alal Misykat 1/212 No. 672).

(5). Sesaat ketika Hari Jum'at

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahawa Abul Qasim Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Ertinya : Sesungguhnya pada hari Jum'at ada satu saat yang tidaklah bertepatan
seorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut". (Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat 7/166. Shahih Muslim, kitab Jumuah 3/5-6)

Waktu yang sesaat itu tidak boleh diketahui secara tepat dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeza-beza, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari 11/203.

Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada ketika saat imam atau khatib naik ke mimbar sehingga selesai shalat Jum'at atau sehingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.

(6). Ketika Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah

Dari 'Amr bin 'Anbasah Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.

"Ertinya :Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya" . (Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595)

Terbangun tanpa sengaja pada malam hari.(An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190)
Yang dimaksudkan dengan "ta'ara minal lail" terbangun dari tidur pada malam hari.

(7). Doa Di antara Adzan dan Iqamah

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda.

"Ertinya : Doa tidak akan ditolak di antara adzan dan iqamah". (Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139)

(8). Doa Ketika Waktu Sujud di Dalam Shalat

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Ertinya : Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhl ah berdoa keraan saat itu sangat tepat untuk dikabulkan". (Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur'an fi Ruku' wa Sujud 2/48)

Yang dimaksudkan adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.

(9). Ketika Saat Sedang Hujan

Dari Sahl bin a'ad Radhiyallahu 'anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.

"Ertinya : Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan". (Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078).

Imam An-Nawawi berkata bahawa penyebab doa pada waktu hujan tidak ditolak atau jarang ditolak ialah kerana pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. (Fathul Qadir 3/340).

(10). Ketika Saat Ajal Tiba

Dari Ummu Salamah bahawa Rasulullah 'alaihi wasallam mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapati kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau 'alaihi wasallam memejamkannya kemudian bersabda.

"Ertinya : Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan
mengikutinya' . Semua keluarga histeria. Baginda 'alaihi wasallam bersabda : 'Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, kerana para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan". (Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38)

(11). Ketika Lailatul Qadar

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Ertinya : Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sehingga terbit fajar". (Al-Qadr : 3-5)

Imam As-Syaukani berkata bahawa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan. (Tuhfatud Dzakirin hal. 56)

(12). Doa Ketika Hari Arafah

Dari 'Amr bin Syu'aib Radhiyallahu 'anhu dari bapaknya dari datuknya bahawasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Ertinya : Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah". (Sunan At-Tirmidzi, bab
Jamiud Da'waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Ta'liq alal Misykat 2/797 No. 2598)

semoga bermanfaat...

Rabu, 08 Juni 2011

Pokok Kandungan Al-Qur'an


Secara garis besar para ahli menyimpulkan bahwa isi kandungan al-Qur’an memuat pokok-pokok yang meliputi:
1.      Aqidah
Secara etimologi akidah (aqidah) berasal dari kata ‘aqada ya’qidu-aqdan-aqidatan yang berarti keyakinan atau kepercayaan. Secara terminology menurut Hasan Al-Bana akidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketenteraman jiwa menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.[1]
Setiap orang mu’min harus meyakini pokok-pokok aqidah yang disebut rukun iman yang enam. Allah menjelaskan pokok aqidah ini dalam surat al-ikhlas: 1-4; al-baqarah: 163, 285; al kafirun:6; dsb.
Adapun ruang lingkup pembahasan akidah meliputi hal-hal sebagai berikut :
a.    Illahiyyat yaitu  segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah swt seperti wujud Allah, nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-Nya.
b.    Nubuwat yaitu hal-hal yang berkaitan dengan nabi dan rasul, termasuk pembahasan tentang kitab-kitab Allah, mu’jizat dan sebagainya.
c.    Ruhaniyyat yaitu pembahasan yang berkaitan dengan alam metafisik.
d.   Sam’iyyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang bisa diketahui melalui as-sama’.

2.      Syari’ah
Syari’ah secara etimology berasal dari kata syir’ah atau syari’ah yang berarti jalan yang jelas (al-thariq al-wadlih).[2]
Dalam konteks pembagian kandungan al-qur’an ini yang dimaksud syari’ah adalah fiqh, yakni hal-hal yang berkaitan dengan hukum-hukum syara’ yang mengatur tingkah laku manusia yang meliputi ibadah seperti shalat yang dapat dilihat dalam Q.S Al-Ankabut:45), mu’amalah dapat dilihat dalam Q.S Al-Baqarah: 279,280.282. Sedangkan  uqubah (pidana) dapat dilihat Q.S Al-Baqarah: 178.

3.      Akhlak
Secara etimologi akhlaq bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Secara terminology, akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang muncul spontan dalam tingkah laku hidup sehari-hari.[3]
Dalam keseluruhan ajaran islam akhlaq menempati posisi yang penting. Hal ini    dapat dibaca dari pengakuan nabi, yang artinya “Sesungguhnya aku (Muhammad) diutus Allah untuk membangun akhlak mulia.” (HR. Ahmad dan al-Bukhari)
Akhlak mulia Nabi senantiasa menjadi model, teladan dan panutan bagi umatnya yang mengharapkan kebahagiaan dunia akhirat, seperti firman Allah SWT dalam QS. Al Qalam: 4 dan QS: al Ahzab: 21.
      Ajaran akhlak pada prinsipnya merupakan ajaran yang memberikan tuntunan tentang bagaimana hidup menjadi lebih baik dan bermakna. Ajaran-ajaran seperti tentang ikhlas beramal, tidak sombong, hidup sederhana dll.

4.      Sejarah
Sejarah atau kisah-kisah disebut dengan istilah qashabul qur’an. Allah SWT berfirman dalam QS. Yusuf ayat 111 yang artinya: “Sesungguhnya pada kisah-isah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur’an itu bukanlah cerita yanh dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. Kisah merupakan salah satu metode untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan pesan spiritual yang punya daya tarik kuat bagi jiwa. Ia mampu menggugah kesadaran jiwa manusia, sehingga mampu beriman kepada Allah dan berbuat sesuai dengan ajaran al-qur’an.[4]
Ayat-ayat yang menjelaskan tentang sejarah antara lain: QS. Al-Furqan: 37-39 dsb.

5. Iptek
Al-qur’an juga mengandung informasi tentang masalah ilmu pengetahuan. Di dalam al-qur’an banyak ayat-ayat yang menjelaskan tentang dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat dan dikembangkan oleh manusia yang suka berpikir untuk keperluan dalam hidupnya. Tujuan penjelasan ayat-ayat tersebut untuk menunjukkan kebesaran Tuhan dan keesaan-Nya, serta mendorong manusia untuk mengadakan observasi dan penelitian demi lebih menguatkan iman dan kepercayaan kepada-Nya. Contohnya dalam Q.S Al-Baqarah:189 tentang bulan sabit. Kemudian pada surat al-Waqi’ah: 71-72 yang artinya : “Apakah kamu melihat api yang kamu nyalakan (dari kayu)?. Apakah kamu yang menumbuhkan pohon kayunya, atau apakah Kami yang menumbuhkannya?”.
Secara garis besar al-qur’an membahas ilmu pengetahuan tentang kedokteran, farmasi, IPA, pertanian, astronomi falak, kelautan, dsb.[5]


6.      Filsafat
Berfilsafat sudah dimulai dari dulu yaitu perenungan Nabi Saw ketika bertahannus di gua hira. Itu merupakan bukti kegelisahan filosofis beliau ketika melihat orang-orang Mekkah menyembah berhala. Bukti bahwa al-qur’an mengajak berfilsafat antara lain bahwa ia juga mengajak berdebat dengan masyarakat Arab yang ketika itu sudah memiliki tradisi, pemikiran dan budaya.[6] Dalam al-qur’an terdapat ayat-ayat yang berbicara tentang persoalan filosofis, antara lain siapa sesungguhnya pencipta langit dan bumi. Ini tampak dalam firman Allah dalam Q.S Lukman: 25 yang artinya: Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, “siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab, “Allah.” Katakanlah, “Segala puji bagi Allah”; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Juga terdapat dalam Q.S al-Zumar: 38. Dan masalah keesaan Tuhan yang terdapat dalam Q.S Al-Anbiya: 22.


[1] Pokja akademik uin. 2005. h.
[2] Ibid. h.98
[3] Muh.Asnawi,dkk. Qur’an Hadits untuk MA kelas X.Semarang.CV Gani.2004.h.45
[4] Muhammad Kamil Hasan, Al-quran wal Qishshah al-Haditsah (Beirut: Dar al-Buhuts,1970), hlm. 17
[5] Muh.Asnawi,dkk.opcit.h.50
[6] Muhammad Yusuf Musa, Al-Qur’an wa Falsafah, (Mesir: Dar al-Ma’arif, 1996), hlm.29

Selasa, 07 Juni 2011

Motivasi Kehidupan

ketika hidup memberi seribu alasan untuk kita lari dari kenyataan,
masih ada sejuta alasan untuk kita bertahan.
ketika hidup memberi kita seribu alasan untuk menangis,
masih ada sejuta alasan untuk kita tersenyum.
Ingatlah masih ada hari esok yang lebih baik yang menanti kita.....^_^